Thursday, October 2, 2014

Mengenal lebih dekat dengan HNP (1)

Anda mungkin sering menjumpai bahkan mengalami langsung nyeri pada pinggang secara tiba-tiba. Banyak hal bisa mengakibatkannya. Salah satu di antaranya adalah Hernia Nucleus Pulposus (HNP). HNP atau bahasa awamnya urat/saraf terjepit adalah luruhnya nukleus pulposus sehingga menonjol melalui anulus fibrosus ke dalam kanalis spinalis dan mengakibatkan penekanan radiks saraf. Pria dan wanita memiliki risiko yang sama dalam mengalami HNP, paling sering antara usia 30 dan 50 tahun. HNP juga merupakan penyebab paling umum kecacatan akibat kerja pada mereka yang berusia di bawah 45 tahun.


MENGAPA BISA TERKENA HNP?


Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya HNP, diantaranya; karena trauma (jatuh, terbentur, gerakan yang tiba-tiba cepat, dll), sering mengangkat beban atau mengangkat tekanan yang berlebihan, merokok, batuk yang lama dan terus menerus, tekanan pada tulang belakang, sering menyetir dalam waktu yang lama, berat badan berlebihan, gaya hidup yang bermalas-malasan, sikap duduk yang salah dalam waktu yang lama dan beberapa kasus karena kelainan bentuk tulang belakang.

Faktor lainnya adalah perubahan degeneratif yang mengurangi kekuatan dan stabilitas tulang belakang sehingga menyebabkan tulang belakang rentan terhadap cedera. Perubahan degeneratif antara lain pertambahan usia yang berpengaruh pada penurunan kemampuan menahan air yang dimiliki nukleus pulposus, proteoglikan rusak, komponen mekanik memburuk yang menyebabkan terlampauinya tekanan maksimal dalam diskus sehingga mengakibatkan penonjolan anulus. Selain itu, pergerakan tiba-tiba dan bertenaga atau traumatik yang memindahkan gaya dalam jumlah besar ke tulang belakang juga berisiko besar terhadap kemungkinan terjadinya HNP.

Hal ini juga terjadi pada saya dan sering menyerang pada saat bangun tidur pagi hari. Suami saya menduga saya terkena low back pain dan menyarankan saya untuk pemeriksaan dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Bulan Agustus 2013 Kami berangkat ke Balikpapan selain berobat juga untuk silahturahim karena saat itu lebaran.
Setelah melakukan pemeriksaan dokter mendiagnosa saya terkena HNP dan saya baru mengetahui bahwa penyebabnya adalah karena saya terjatuh karena kecelakaan bis karyawati yang saya tumpangi 3 tahun yang lalu. Dokter menyarankan saya melakukan pemeriksaan dengan MRI untuk mengetahui letak HNP dan bertemu kembali untuk tindakan pengobatan.

Keesok harinya saya melakukan MRI di rumah sakit yang berbeda, hasilnya menyatakan saya terkena HNP di L3-L4 dan L5. Tetapi sebelum saya membawa hasilnya ke dokter yang memeriksa saya, pada malam harinya jam 2 malam terpaksa ambulance menjemput di hotel karena saya sudah tidak bisa bergerak dan dari pinggang sampai kaki terasa sakit sekali. Akhirnya saya harus dirawat selama seminggu.  

Selama dirawat dan masa penyembuhan saya sudah mengikuti beberapa terapi konservatif yaitu:
  • Bedrest: Untuk mempercepat penyembuhan, selama dirawat inap saya benar-benar tidak boleh bangun untuk mandi dan makan.
  • Pemberian Obat penghilang nyeri. Hanya saja obat-obat tersebut tidak memiliki efek yang permanen, sehingga ketika waktu kerjanya habis, saya tetap merasa sakit dan harus bergantung pada obat untuk menghilangkan rasa sakit.
  • Fisioterapi dan Traksi 2X sehari pada saat dirawat inap dan 3X seminggu setelah saya keluar dari rumah sakit.
  • Memakai korset setiap hari, hanya dilepas pada saat tidur.


BAGAIMANA MENCEGAH HNP

Saat keluar rumah sakit, dokter juga memberi saya “wasiat” yang  harus  dilakukan dan yang  tidak boleh dilakukan untuk membantu penyembuhan saya, dan hal ini juga bisa menjadi tindak pencegahan HNP, yaitu:
  • Senam seperti yang sudah diajarkan oleh dan tidak melakukan olahraga lainnya, terutama senam aerobic 
  • Olahraga berenang yang dilakukan secara teratur 2-3 kali seminggu antara setengah sampai satu jam. 
  • Disarankan untuk memperhatikan kebiasaannya terutama untuk posisi duduk, posisi tidur, dan posisi mengambil barang dari lantai. 
  • Saat duduk, lengan membantu menyangga badan dan saat akan berdiri badan diangkat dengan bantuan tangan sebagai tumpuan. 
  • Jika hendak merubah posisi jangan memutar badan. Kepala, punggung, dan kaki harus berubah posisi secara bersamaan. 
  • Hindari duduk terlalu lama, selingi dengan berdiri dan bergerak. 
  • Tidur harus di lantai menggunakan matras atau kasur yang keras. 
  • Tidak boleh duduk lesehan 
  • Saat hendak mengambil sesuatu dari lantai, posisi lutut ditekuk seperti hendak jongkok dengan punggung tetap dalam posisi lurus 
  • Tidak boleh mengangkat berat, karena beban 1 kg ditangan sama dengan 10 kg beban di punggung. 
  • Hindari angkat barang berat pada posisi bungkuk tetapi dengan posisi jongkok. 




Merasa “sembuh” saya melupakan tentang larangan penderita HNP. Karena saya mempunyai anak kecil berumur 1 tahun saya sering lupa untuk tidak menggendongnya.  Bulan januari 2014, saya kembali mengalami sakit pinggang yang lebih parah dan menyerang dari pinggang sampai kaki. Setelah dirawat selama seminggu dan harus tidur diatas papan, tetap tidak ada perubahan dan malah terus merasakan kesemutan dari paha sampai telapak kaki sebelah kiri. Akhirnya dokter memutuskan saya untuk di rujuk ke rumah sakit di luar kota.

Di rumah sakit rujukan, saya kembali lagi menjalani perawatan seperti diatas, kecuali renang. Setiap pagi dan sore harus menjalani traksi dan fisioterapi, dan kali ini lebih banyak tidur karena pengaruh obat.  Tetapi selama 2 minggu lebih, tetap tidak ada perubahan. Saya malah mengalami gangguan BAB/BAK dan rasa kesemutan dikaki lebih tebal hingga telapak kaki kiri sudah mulai mati rasa dan jari-jari tidak bisa bergerak.
Akhirnya Keluarga memutuskan membawa saya ke pulau jawa untuk dirawat di sebuah rumah sakit khusus tulang. Setiba disana para dokter langsung memutuskan saya untuk dioperasi ke esok pagi. Karena hasil MRI HNP pada L4-L5 sudah menggembung dan hampir pecah. Didamping suami, ibu, anak, saya memantapkan hati untuk operasi. Alhamdulillah…segala puji hanya kepada ALLAH SWT dan berkat doa banyak orang, operasi yang berlangsung selama 3 jam lebih berhasil, hanya dua hari setelah operasi saya sudah belajar jalan, dan sekarang saya sudah tidak pernah merasakan sakit pinggang dan bisa beraktifitas normal lagi.
Karena saya dan juga banyak teman-teman “sependeritaan” yang masih belum tau apa itu HNP, penyebabnya, proses penyembuhannya dan pencegahannya. Saya mencoba merangkum dari berbagai sumber tentang HNP. Semoga bermanfaat dan tidak ada ketakutan lagi bila divonis harus di operasi.  
 

No comments:

Post a Comment