Sunday, October 25, 2015

PERKEMBANGAN JANIN DALAM KANDUNGAN (III)

“Yaa ayyuhannaasu in kuntum fii roybin minal ba’tsi fa innaa kholaqnaakum min turoobin tsumma min nuthfatin tsumma min ‘alaqatin tsumma min mudhghotin mukhollaqotin wa ghoyri mukhollaqotin li nubayyina lakum, wa nuqirru fil arhaami maa nasyaa-u ilaa ajalin musamman tsumma nukhrijkum thiflaan ………….”

Artinya: “wahai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka ketahuilah sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari ‘alaqah (segumpal darah), kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi ………...” (al hajj (22) : 5)



Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga, Janin tampak montok dan besar karena lemak tubuhnya di bawah lapisan kulit sudah terbentuk. Otak janin di kehamilan minggu ke-27 sudah bisa mengatur irama pernapasan dan mengontrol suhu tubuhnya sendiri. Alat-alat indra pun semakin responsif. Kulitnya makin halus dan mulus. Rambut kepalanya tambah lebat dan panjang. Kuku-kuku jarinya juga terus memanjang dan menutupi ujung jari-jemarinya. Indra perasa mulai terbentuk. Pada masa ini mata janin mulai terbuka. Retina yang berada dibelakang mata janin membentuk lapisan-lapisan yang memiliki fungsi menerima cahaya dan informasi mengenai pencahayaan itu serta meneruskan ke otak. Meski ruangan di sekitar janin sangat gelap, tapi mata sudah sensitif terhadap cahaya. Janin dapat membedakan terang dan gelap, namun belum bisa melihat bentuk benda dengan jelas. Janin terus berlatih untuk melihat. Janin juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya.
Berat umum janin seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm. Meski tubuhnya makin besar dan ruang geraknya tambah sempit, tetapi dia terus melakukan gerakan tendangan, meregangkan, menekuk, atau meluruskan tangan dan kakinya. Gerakan-gerakan itu makin terasa oleh ibu.




Minggu ke-28 :
Kulit Janin semakin mulus dan tak terlalu keriput lagi karena makin bertambahnya lemak. Pertambahan lemak ini juga menyebabkan cepatnya kenaikan bobot janin yang mencapai 1,1 kg di minggu ini. Janin pun tampak lebih bulat. Sementara, panjang dari puncak kepala hingga bokong mencapai 27 cm, atau panjang dari kepala sampai ibu jari sekitar 43 cm. Saraf-saraf di otak terus berkembang hingga pada tingkat seperti saat dilahirkan nanti. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Janin kini bisa membuka matanya dan akan memalingkan wajah ke arah sumber cahaya terang yang terus menerus. Janin mampu merasakan dan mengingat lantaran cerebral cortex-nya sudah cukup matang untuk mendukung kesadaran. Denyut jantungnya pun makin jelas terdengar. Sedangkan paru-paru, otot dan tulang rangka janin terus mematangkan diri dan makin kuat.
Rambut di kepala makin panjang dan lebat/tebal. Faktor genetik yang diturunkan kedua orangtua memengaruhi lebat/tebalnya rambut. Sementara, lanugo atau rambut halus yang semula menutupi seluruh tubuh janin berangsur-angsur menghilang. Setelah lahir di beberapa bagian tubuhnya mungkin masih ditumbuhi bulu-bulu halus, namun akan lepas begitu si kecil dimandikan.
  


Minggu ke-29 :
Kelenjar adrenalin janin mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari janin semakin jelas, janin sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak janin sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari janin. Kepala janin semakin membesar, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
Bagi lelaki, testikel (buah zakar) akan turun dari kawasan berdekatan buah pinggang lalu merentasi pangkal paha dan terus ke skrotum (kantung zakar). Bagi perempuan, klitoris terlihat lebih menonjol karena labia minora masih sangat kecil dan belum ditutup oleh bibir vulva yang masih halus. Vulva akan membesar dan menutupi klitoris dalam minggu-minggu terakhir sebelum kelahiran.




Minggu ke-30 :
Lemak dan berat badan janin terus bertambah sehingga bobot janin sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 42 cm. Otak janin terus meluas dan berkembang, menciptakan alur dan lipatan tambahan di permukaan otak. Lipatan - lipatan ini memberikan kepada jaringan otak janin  ruang yang dibutuhkan untuk meluas ketika ia berkembang dan belajar sepanjang hidupnya. Pupil mata sudah berfungsi. Jika cahaya yang diterima menyilaukan, secara refleks pupil mengecil. Sebaliknya bila gelap, pupil membesar. Ini yang disebut refleks pupilari. Janin masih sering tidur. Saat tidur aktif (Rapid Eyes Movement), dia menunjukkan berbagai aktivitas yaitu ketika bola mata bergerak, anggota tubuh pun bergerak dan detak jantung lebih cepat.  Janin makin banyak bernapas, tentu saja masih meminum air ketuban yang membantu memperkuat dan mengembangkan paru-parunya. Gerakan bernapas membantu perkembangan paru-paru dan menyiapkan otot-otot dada untuk mengambil napas pertama kalinya begitu lahir nanti. Kemampuan lain, janin dapat mengeluarkan urine dari kandung kemihnya.



Minggu ke-31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan janin. Aliran darah di plasenta memungkinkan janin menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban. Perkembangan fisik janin sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan janinlah yang akan bertambah. Lemak makin banyak terbentuk di bawah lapisan kulit. Alhasil, warna kulit makin memerah. Tulang masih lunak dan lembut meskipun bentuknya sudah mencapai tahap sempurna. Janin juga sudah bisa menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor untuk perkembangan tulang selanjutnya.
Perkembangan otak yang sangat pesat menghasilkan bermilyar sel. Seiring perkembangan otak yang terus berproses dengan pesat, lingkar otak janin sekarang kira-kira 9,5 mm.Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Meski paru-paru belum betul-betul matang, tetapi janin sudah bisa melakukan gerakan bernapas secara teratur. Di sisi lain, mekanisme yang mengatur suhu tubuh mulai berfungsi pula. Lengan, kaki dan badan janin terus membesar menyesuaikan ukuran kepalanya. Janin tidak lagi bergerak segiat dahulu karena dia tidak lagi mempunyai begitu banyak ruang dalam uterus.



Minggu ke-32 :
Berat Janin sekitar 2000 gram dan hampir sepanjang 29 cm dari puncak kepala sampai bokong, secara keseluruhan 45-50cm atau sepanjang sebuah semangka kecil. Kulit janin tidak lagi tembus pandang. Keriput di kulit sudah berkurang dan warnanya sudah semakin merah. Kelopak matanya juga telah terbuka dan menutup mengikuti cahaya dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Walaupun paru-parunya tidak akan matang sepenuhnya sehinggalah hampir waktu dilahirkan. Janin sudah mulai menyedot cairan amnion/ketuban untuk menguatkan paru-parunya dan berlatih untuk bernafas untuk meningkatkan kemampuannya untuk bertahan hidup di luar rahim apabila di dilahirkan pada minggu ini.
Tubuh janin mulai menyimpan mineral-mineral penting seperti besi dan kalsium. Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Kuku-kuku jari tangan sudah mencapai ujung jari. Meski kuku-kuku janin masih sangat lunak tetapi tajam sehingga bisa melukai karena ia belum dapat mengontrol gerakannya. Sebagian besar tulang makin mengeras. Akan tetapi, sambungan antar lempeng tulang tengkorak masih terus berproses. Tulang ini masih dapat bergerak bebas, saling mendekat atau menjauh. Ini justru memudahkan janin keluar dari jalan lahir saat melahirkan kelak.
Cairan ketuban sudah dalam tahap yang maksimal, setelah itu cairan ketuban akan mengalami pengurangan. Gerakan janin meningkat sebanyak 375 kali dalam sehari namun ibu hamil tidak akan merasakan semua gerakannya. Ibu hamil paling sedikit akan merasakan gerakan janin sebanyak 10 kali dalam seharinya. Pada usia kehamilan ini biasanya kepala bayi sudah berada di bawah dan tidak berputar putar lagi


Minggu ke-33 :
Berat badan janin mencapai 2500 gram, dari puncak kepala hingga bokong sekitar 33 cm. Total panjang janin 43-45 cm. Paru-paru mendekati proses akhir. Paru-paru merupakan organ tubuh penting yang paling akhir matang. Janin menghasilkan surfactant, yaitu protein yang dapat menurunkan tekanan permukaan dan merupakan zat yang sangat penting untuk perkembangan kesehatan paru-paru. Umumnya, paru-paru janin belum matang hingga usia kehamilan sekitar 34 minggu.
Sementara, kulit janin saat ini berwarna merah muda karena pembuluh-pembuluh darah letaknya sangat dekat dengan permukaan kulit janin. Warna kulit merupakan salah satu sifat yang diturunkan dari ayah-ibu. Lantaran itu, perlahan-lahan warna kulit akan berubah dari merah muda menjadi warna yang sesuai dengan warna yang diturunkan. Janin telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya.
Tempurung kepalanya masih belum begitu kuat dan belum terbentuk sempurna. Kondisi ini memang diperlukan agar dia dapat melewati leher rahim dan lubang vagina dengan mudah. Tetapi otak janin semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak janin sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, janin sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang janin sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Janin sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Jika janin laki-laki maka testis janin sudah menempati posisi akhir di skrotum/kantung zakar.
Jika ini kehamilan pertama, kepala janin akan bergerak masuk ke dalam pelvis dalam minggu ini dan menekan serviks dengan kuat. (Ini banyak tejadi ibu-ibu yang melahirkan pertama kali.) Jika kehamilan kedua, hal ini akan berlaku seminggu sebelum kelahiran.

Minggu ke-34 :
Berat Badan janin 2700 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm. Pada minggu ini organ-organnya hampir matang sepenuhnya, kecuali paru-paru. Paru-paru berkembang sempurna, meskipun tetap membuat surfaktan dalam jumlah banyak. Kecuali tempurung kepala, tulang-tulang pada rangka tubuhnya makin keras. Lemak terus diproduksi dan disimpan di bawah lapisan kulit. Alhasil, bagian tangan dan kaki janin tampak gemuk. Khususnya di bagian lengan dan betis. Bahkan, di bagian leher dan pinggang juga mulai tampak lipatan-lipatan lemak. Lapisan lemak ini dibutuhkan untuk menjaga suhu tubuh setelah ia lahir. Di sisi lain lemak diproses untuk menghasilkan energi yang akan dibutuhkan bayi nanti.
Janin menerima nutrisi dan membuang sisa metabolismenya melalui tali pusar. Lantaran itu, perkembangan saluran pencernaan berjalan lambat dibanding organ-organ tubuh lain. Bahkan, hingga lahir kelak, saluran pencernaan belum berkembang sempurna. Saluran cerna ini baru akan matang secara fisiologis ketika anak berusia 3-4 tahun.
Jumlah cairan ketuban yang mengelilingi janin pada saat ini sudah maksimal. Walau demikian, sejumlah cairan ketuban akan diserap kembali oleh tubuh ibu sehingga jumlah cairan ketuban yang mengelilingi janin berkurang. Sejak minggu ini lapisan plasentanya mulai menipis. Untuk membuat estrogen, plasenta mengubah sejenis hormon mirip testosteron yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal bayi. Pada minggu ini, kelenjar tersebut sebesar kelenjar pada seorang remaja, dan setiap hari menghasilkan hormon sepuluh kali lebih banyak daripada kelenjar adrenal orang dewasa. Kelenjar ini akan mengerut dengan cepat setelah lahir.
Di minggu ini, janin masih suka menendang dengan kuat. Bahkan, berputar-putar seperti biasanya. Padahal, ruangan janin makin sempit lantaran berat badannya terus bertambah. Bagian wajah tampak makin halus dan banyak menunjukkan ekspresi. Saat ini janin lebih sering dalam kondisi terbangun. Tubuhnya yang makin panjang membuatnya berada pada posisi meringkuk di dalam rahim dengan lutut ditekuk dan merapat ke dada.
  



Minggu ke-35 :
Berat badannya mencapai 2,95 kg, panjang 47 cm. Perkembangan penting di minggu ini adalah fungsi paru-paru sudah matang, yang ditandai dengan peningkatan jumlah lecithin dalam cairan ketuban dan penurunan jumlah sphingomyelin. Kematangan paru-paru sangat menentukan kemungkinan untuk dapat hidup di luar rahim (life viabilitas) atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup. Pengujian kematangan fungsi paru-paru ini dilakukan lewat pengambilan cairan amnion untuk menilai jumlah lecithin dan sphingomyelin. Sepasang ginjalnya telah berkembang sempurna. Hatinya juga sudah bisa memproses sebagian produk buangan.
Otak berkembang pesat. Saraf dan jaringan ikat di otak berkembang sehingga saat lahir nanti ia siap untuk menerima stimulasi. Begitu pun sistem kekebalan tubuh masih berkembang dengan cepat untuk melindungi janin saat berada di luar rahim nanti. Antibodi ini tidak diproduksi sendiri, janin mendapatkannya dari ibu melalui plasenta. Walaupun secara umum perkembangan tubuhnya melambat, tapi terus diproduksi lemak putih. Suhu tubuh janin jadi lebih tinggi sekitar 1°C daripada suhu tubuh ibunya. Tubuh janin memproduksi kira-kira 14 gram lemak putih setiap harinya.
Janin tak dapat menendang lagi seperti biasanya karena ruangan rahim makin sempit. Akan tetapi janin masih berusaha menggeliat untuk meregangkan tangan dan kaki. Saat ini jari-jemari janin tampak terkepal. Keadaan ini akan terus bertahan sampai beberapa minggu setelah ia lahir.




Minggu ke-36 :
Berat badan Janin 3000-3250 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm. Bila sebelumnya ukuran lingkar kepala sama dengan lingkar perut, maka kini lingkar perut janin sedikit lebih lebar dari kepalanya. Janin masih terus melatih gerakan pernapasannya untuk mempersiapkan paru-parunya bernapas nanti. Kulit janin sudah semakin halus. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis. Ginjal sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Di dalam usus menumpuk meconium, yaitu zat lengket berwarna hijau kehitaman yang berupa ampas atau zat-zat buangan sisa sistem pencernaan janin. Kotoran ini akan dibuang segera setelah lahir. Namun jika saat kelahiran tak kunjung tiba, janin bisa saja melepaskan kotoran tersebut dalam rahim. Akibatnya, air ketuban akan tercemar meconium dan kadang sampai berwarna kehijauan.
Plasenta yang selama beberapa minggu ini menopang hidup janin, semakin tua dan makin sedikit menyalurkan nutrisi. Cairan ketuban makin berkurang dan tali pusar, yang panjangnya hampir sama dengan janin, sebentar lagi akan menyelesaikan tugasnya. Saat dilahirkan dan bernapas untuk pertama kalinya, proses ini memicu perubahan struktur jantung dan pembuluh arteri untuk membelokkan darah ke dalam paru-paru.
Di minggu ini, umumnya kepala janin sudah berada di bawah dan bokong di atas alias berada pada posisi normal. Tungkai tangan dan kaki janin saat ini dalam keadaan tertekuk, lantaran terbatasnya ruang yang tersisa dalam rahim. Selama beberapa saat setelah lahir, posisi seperti itu akan tetap terus dipertahankannya.


Minggu ke-37 :
Berat badan janin di minggu ini lebih dari 3500 gram, dengan tinggi 48-49 cm. Pertambahan berat janin Anda menjadi sangat lambat, tetapi ia hanya memiliki sedikit ruang lagi untuk tumbuh. Warna kulit janin mulai berubah dari kemerahan menjadi putih atau merah tapi agak gelap. Perubahan ini karena bertambahnya ketebalan lapisan lemak di bawah kulit. Di sisi lain, janin terus “menimbun” lapisan lemak putih yang berguna untuk menjaga suhu tubuhnya biar tetap hangat. Janin mulai mengeluarkan hormon yang dinamakan cortisone yang membantu mematangkan organ pernafasan.
Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Janin sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Sebagian besar lapisan bulu halus lanugo rontok dan vernix caseosa (lapisan seperti keju yang melapisi tubuh janin dalam rahim dan melindungi kulitnya yang sedang berkembang) mulai menghilang, walaupun sebagian masih tetap ada saat lahir. Janin akan menelan keduanya, bersama dengan sekresi lain, dan semuanya tetap berada dalam ususnya sampai lahir. Campuran berwarna kehitaman ini, yang disebut mekonium, akan menjadi buang air besar pertamanya.
Pada kehamilan pertama kepala janin biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Sedangkan pada anak kedua dan seterusnya, kepala masuk panggul ketika sudah ada his/kontraksi rahim saat persalinan.



  
 Minggu ke-38:
Pada usia kehamilan aterm atau cukup bulan ini, berat janin sekitar 3,4 kg atau lebih dan panjang keseluruhan mencapai 48 cm (atau, panjang dari puncak kepala sampai bokong sekitar 37-38 cm). Wajah janin tampak gemuk/montok. Tak tampak keriput diwajahnya karena lapisan lemak yang tersimpan di bawah kulitnya. Bagian perut janin juga kelihatan bulat dan besar. Ukuran dan bentuk perut yang demikian disebabkan ukuran hati yang relatif besar. Besarnya ukuran hati disebabkan tugasnya sebagai organ yang memproduksi sel-sel darah.
Sebagian besar lapisan vernix caseosa, yakni substansi licin yang berfungsi sebagai pelindung dan melapisi permukaan kulit, sudah luruh dan tercampur dengan air ketuban. Umumnya, lapisan vernix yang masih tersisa pada saat lahir hanya dijumpai di bagian punggung. Akibat luruhnya lapisan ini, cairan ketuban yang tadinya bening atau agak keruh berubah menjadi keputih-putihan.
Berbeda dengan di awal kehamilan, besar kepalanya kini sudah amat serasi dengan besar tubuhnya. Tulang kepala makin kokoh dan saling merapat, kecuali di bagian ubun-ubun belum sepenuhnya mengeras. Lantaran itu, selama proses kelahiran ada kemungkinan bentuk kepala bayi jadi peyang, memanjang atau panjul. Beberapa hari setelah lahir, bentuk kepalanya akan normal. Kelainan bentuk kepala ini merupakan salah satu bentuk penyesuaian alamiah untuk melindungi otak dari kemungkinan “rusak” saat proses persalinan.

 Minggu ke-39 - 40:
Janin mencapai berat sekitar 3250 gram dengan panjang keseluruhan mencapai 49 cm. Seminggu kemudian, beratnya bertambah menjadi 3,3 kg dengan panjang antara 49-55 cm. Cairan amnion yang dulunya jernih sekarang berwarna pucat seperti susu akibat dari vernix caseosa. Tali pusar yang membawa nutrisi dari plasenta memiliki panjang sekitar 50 cm dan tebal 1,3 cm, akibatnya bayi memiliki resiko dapat terjerat tali pusat. Perkembangan janin minggu ke-39 sudah mencapai tingkat yang sempurna (fullterm). Tubuhnya sudah memenuhi seluruh ruangan rahim hingga nyaris tak punya ruang sisa untuk bergerak. Terlebih di minggu ke-40, kepala janin yang sudah turun ke rongga panggul, makin menekan selangkangan dan panggul.
Sebelum lahir, bilirubin yang merupakan produk sisa dari sel darah merah janin dapat dengan mudah diangkut dari janin ke dalam peredaran darah ibu melalui plasenta. Namun begitu dilahirkan, bayi harus berjuang sendiri membuang bilirubin yang dihasilkan. Ketidak mampuannya membuang bilirubin inilah yang menimbulkan gangguan hiperbilirubin yang lebih dikenal dengan neonatus ikterus atau kulit kuning pada bayi baru lahir.

Di usia kehamilan ini, dokter yang menangani biasanya sudah siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai postterm atau lewat waktu. Karena, plasenta tak akan mampu lagi menjalankan fungsinya, yaitu menyerap suplai makanan dan oksigen dari ibu untuk janin. Tak heran kalau bayi postterm umumnya berkulit kering/keriput atau malah mengelupas. Jadi, buang jauh-jauh anggapan bahwa dengan usia kehamilan yang lewat waktu, tumbuh-kembang bayi akan lebih bagus. Anggapan itu sama sekali tak benar!
Namun, kapan waktu persisnya plasenta mengalami penurunan fungsi sama sekali tak bisa diprediksi. Penurunan fungsi plasenta hanya bisa diketahui berdasarkan evaluasi terhadap fungsi dinamik janin minggu ke-39, arus darah, napas, dan gerak serta denyut jantungnya lewat pemeriksaan CTG (kardiotokografi), USG, maupun doppler. Dari hasil evaluasi tersebut akan dinilai, apakah memungkinkan dan memang sudah saatnya untuk memberi induksi persalinan. Kalau fungsi arus darahnya sudah tak baik, tentu tak dianjurkan untuk lahir per vaginam yang justru berisiko bayi mengalami hipoksia.
Yang dimaksud kehamilan lewat waktu atau postterm adalah usia kehamilan yang melebihi fullweek (42 minggu). Akan tetapi belum tentu disertai tanda-tanda postmaturitas kehamilan, semisal infark atau perkapuran plasenta. Namun bila sudah ada infark yang berarti sirkulasi darah ibu ke janin terganggu, maka bayi harus segera dilahirkan. Meski infark plasenta bisa saja disebabkan penyakit lain seperti sindrom ACA (kelainan pembekuan darah) dan darah tinggi.
Biasanya, kehamilan postterm terjadi pada mereka yang siklus haidnya bukan 28 hari, seperti 38-45 hari atau malah amat panjang, semisal 2-3 bulan sekali baru haid. Sementara, penyebab mengapa si ibu tetap tak merasakan mulas atau memperlihatkan tanda-tanda persalinan meski sudah saatnya, boleh jadi karena faktor salah hitung atau memang karena hormon prostaglandinnya belum mencukupi tingkat yang dibutuhkan untuk memunculkan rasa mulas tadi. Biasanya, dokter akan memberi toleransi waktu 1 minggu. Tentu saja dengan monitoring ketat menggunakan CTG/kardiotokografi. Selama hasilnya masih baik dan bayinya masih reaktif, akan tetap ditunggu. Tapi bila seminggu kemudian belum juga ada tanda-tanda persalinan, meski janin masih reaktif, biasanya kehamilan harus diakhiri dengan persalinan. Sedangkan jika bayi tak reaktif dalam minggu kedua masa penantian tadi, akan diakhiri dengan persalinan sesar.


No comments:

Post a Comment