“Tsumma sawwaahu wa nafakho fiihi min ruuhih, wa ja’ala lakumus sam’a wal abshooro wal af-idah, qoliilan maa tasykuruun”
Artinya: “kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-nya dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (Qur'an, surah as-sajdah (32):9)
Minggu
ke-14 :
Minggu ini panjang janin 9cm dan
berat sekitar 43 gram. Organ seks bayi sudah dapat dibedakan antara
laki-laki dan perempuan. Mata sudah
mulai bergerak perlahan, hidung dan telinga mulai berkembang sepenuhnya. Selama
minggu ini tulang pipi mulai terbentuk, rambut kepala dan alis rambut juga
mulai tumbuh. Ginjal mulai berfungsi memproduksi urine. Pada anak perempuan,
ovarium bergerak dari perut ke bawah menuju panggul, dan kelenjar prostat pada
anak laki-laki mulai berkembang. Tulang semakin kuat tetapi kulit janin masih
sangat transparan. Jumlah cairan ketuban juga meningkat. Saat ini sudah ada
sekitar 7,5 ons (250ml) cairan.
Minggu
ke-15 :
Pada Minggu ini panjang janin 11cm
dan berat sekitar 70 gram. Janin sudah dapat menggerakkan lengan dan membuat
kepalan tangan. Kuku-kukunya mulai tumbuh tetapi kulit janin masih sangat
tipis. Kaki janin telah tumbuh lebih panjang dari lengan dan tubuhnya sekarang
lebih panjang dari kepala. Tulang dan sumsum yang membentuk sistem kerangka
terus berkembang pekan ini. Tulang dan otot terus tumbuh. Ibu mulai merasa
beberapa gerakan sebagai tendangan bayi. Telinga mulai tumbuh sempurna, dan
tiga tulang kecil di telinga bagian tengah telah mulai mengeras. Pada akhir
minggu, langit-langit mulut janin akan benar-benar terbentuk.
Minggu
ke-16 :
Panjang janin dari kepala sampai
bokong 12cm dan beratnya sekitar 100 gram. Otak telah berkembang sempurna.
Jaringan otot memanjang dan tulang menjadi lebih keras, menghasilkan rangka
yang lebih lengkap. Pembuluh darah berkembang cepat. Mulai terbentuk kulit, dan
lemak juga mulai terbentuk di bawah kulit. Mulai terbentuk mekonium atau
kotoran sisa makanan. Janin belajar untuk bernapas. Hal ini terlihat dari
gerakan rutin dadanya, menghirup dan menghembuskan napas sejumlah kecil cairan
ketuban. Tindakan ini membantu paru-paru untuk tumbuh dan berkembang. Otot-otot
wajah lebih berkembang dapat menyebabkan berbagai ekspresi, seperti menyipitkan
mata dan mengerutkan kening. Tangan janin dapat menggenggam. Janin mulai membuat gerakan menghisap pada
mulutnya dan dapat memahami mendengar suara-suara eksternal, tidur dan mimpi
dan mengekspresikan dengan tangannya, menendang, atau bahkan jungkir.
Minggu ke-17 :
Dengan panjang 13 cm dan berat 140
gram, janin masih sangat kecil. Kerangka
tulangnya masih berupa tulang rawan. Lapisan pelindung yang disebut myelin secara perlahan
menyelimuti saraf tulang belakang. Mata, telinga dan tulang serta sumsum sekarang
terbentuk. Rambut kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada
ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk
Kulit janin berkembang dan
transparan. Terlihat merah karena pembuluh darah masih terlihat jelas. Telinga
sudah terbentuk sempurna dan berada pada posisi akhir. Meski matanya terpejam,
janin dapat menangkap cahaya yang terang.
Minggu ke-18 :
Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya
190 gram. Janin sudah bisa melihat cahaya yang masuk
melalui dinding rahim ibu. Hormon estrogen dan progesteron semakin meningkat. Pendengaran janin semakin baik. Janin akan
bergerak atau melompat ketika mendengarkan suara keras. Otot Janin sudah dapat
berkontraksi dan relaks, Janin sudah dapt menendang, meninju dan bergerak
sangat aktif. Ginjalnya sudah memproduksi urin yang disimpan dalam kantung
amniotic setelah dikeluarkan. Proses perkembangan janin 18 minggu dalam
kandungan lainnya yang cukup signifikan adalah terbentuknya lapisan lemak
(verniks caseosa) dan rambut yang sangat halus (lanugo) untuk melindungi
kulitnya yang tipis. Bila perempuan, posisi rahim, vagina, serta saluran telur
sudah pada tempat semestinya. Bila
laki-laki, alat kelaminnya juga sudah terlihat jelas.
Minggu ke-19 :
Sekarang panjang janin sekitar 16 cm
dengan berat 226 gr. Otak janin telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya
ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Sistem saraf janin
yang terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini makin sempurna perkembangannya,
yakni dengan diproduksi cairan serebrospinalis yang mestinya bersirkulasi di
otak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan. Nah, jika lubang yang ada
tersumbat atau aliran cairan tersebut terhalang oleh penyebab apa pun,
kemungkinan besar terjadi hidrosefalus/penumpukan cairan di otak. Jumlah cairan
yang terakumulasi biasanya sekitar 500-1500 ml, namun bisa mencapai 5 liter!
Penumpukan ini jelas berdampak fatal mengingat betapa banyak jumlah jaringan
otak janin yang tertekan oleh cairan tadi.
Tangan dan kakinya akhirnya sudah
proporsional, dan neuron sudah terhubung dengan otak dan otot-otot bayi,
sehingga janin Ibu sudah bisa lebih mengontrol pergerakan tubuhnya.
Indera pengecapnya kini sudah
berkembang lebih baik dan bisa merasakan rasa manis cairan amniotik dalam
rahim. Sejak dalam kandungan, sebenarnya janin sudah menyukai rasa manis karena
memberinya rasa nyaman dan tenang. Pendengarannya kini makin peka terhadap
suara-suara, bahkan terhadap suara yang terlalu rendah atau tinggi untuk
didengar oleh manusia dewasa.
Minggu ke-20 :
Kini, beratnya mencapai 260 gram dan
panjangnya 25 cm. Otot janin semakin kuat tiap minggu. Kulit janin tertutup
verniks kaseosa, lapisan berminyak yang menjaga kulit janin agar tidak kering. Dibawah
lapisan vernix, kulit janin mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan
subcutaneous. Lapisan epidermis yang terletak di permukaan dan lapisan dermis
yang merupakan lapisan dalam. Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola
tertentu pada ujung jari, telapak tangan maupun telapak kaki. Sedangkan lapisan
dermis mengandung pembuluh-pembuluh darah kecil, saraf dan sejumlah besar
lemak.
Bagian luar telinga janin sudah
terbentuk sempurna. Begitu pula alis mata, bulu mata dan kuku-kuku jari mulai
tumbuh. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan semakin pesat.
Pigmen kulit mulai terlihat. Janin berenang dan melakukan gerakan-gerakan aktif
sekitar 200 kali sehari di dalam 320 ml air ketuban.
Minggu ke-21 :
Usus janin telah cukup berkembang
sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula/glukosa dari cairan ketuban lalu
dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Namun, hampir semua
makanan janin masih berasal dari ibunya melalui plasenta. Sampai saat ini hati
dan limpa janin telah bertanggung jawab untuk memproduksi sel darah. Tapi
sekarang ruang sumsum tulang sudah berkembang sehingga bisa berkontribusi dalam
pembentukan sel darah juga. Sumsum tulang ini akan menjadi tempat utama
produksi sel darah pada trimester ketiga dan setelah melahirkan. Limpa akan
berhenti memproduksi sel darah pada minggu ke-30 dan hati akan berhenti beberapa
minggu sebelum kelahiran. Lengan dan kaki janin sudah proporsional. Dengan
otot-otot menguat dan neuron-neuron yang terhubung ke otaknya terus berkembang,
membuat gerakan-gerakannya menjadi semakin terkoordinasi. Gerakan janin semakin
pelan karena beratnya sudah 360 gram dan panjangnya 27 cm
Minggu ke-22 :
Panjang janin sudah sekitar 28 cm
dari kaki ke bokong dan beratnya kira-kira 430 gram. Indera peraba dan indera
perasa janin sudah mengalami kemajuan signifikan di minggu ini. Lapisan perasa
pada lidah sudah mulai terbentuk dan bisa merasakan rasa manis, pahit dan asin.
Ujung-ujung otak dan saraf janin sudah cukup matang untuk memproses
penginderaan raba. Sistem reproduksi janin terus berkembang. Pada anak
laki-laki, buah pelir atau testisnya sudah menurun. Pada anak perempuan, indung
telur dan rahimnya kini sudah pada posisinya dan vaginanya terbentuk. Dia sudah
memiliki semua telur yang diperlukan olehnya untuk kehidupan reproduksinya
sendiri kelak.
Bagian permukaan dari otak janin
kini mulai timbul lipatan-lipatan. Keberadaan dari bukit-bukit dan
lembah-lembah dalam otak ini akan terus berlangsung sampai minggu ke-34
kehamilan, ketika otak janin sudah mempunyai cukup tempat yang datar untuk satu
kompartemen sel-sel otak penuh.
Minggu ke-23 :
Bobot janin sekitar 500 gram dan
memiliki panjang sekitar 29 cm. Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh janin,
kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit
lebih banyak dibandingkan lemak. Rupa fisik si kecil kini lebih mendekati bayi dewasa.
Alis dan bulu mata sudah tumbuh, dan kontur wajah janin terlihat lebih baik
jika dibandingkan dengan janin yang masih berusia belasan minggu. Ukuran
kepalanya sudah sesuai dengan tubuhya. Tangan dan kaki janin telah terbentuk
dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna. Selain itu, otak janin kini bisa
berfungsi dengan baik. Kesadaran motorik dan spasial janin berkembang dengan
sangat baik.
Janin bisa menghisap jempolnya
sendiri yang membutuhkan kemapuan mengendalikan otot dada. Mengkontraksikan
otot dada dan merelaksasikan otot diafragma adalah hal yang dilatih oleh si
kecil. Dengan menghisap jempol, janin berlatih untuk bernafas. Kesadaran
spasial janin ditunjukkan dengan kemampuannya menyeimbangkan tubuh. Pertumbuhan
organ keseimbangan di dalam telinga membantuk janin untuk bisa mengenali
posisinya.
Minggu ke-24 :
Panjang sekitar 32cm dan bobotnya 600gr.
sumsum tulang mulai membuat sel-sel darah, terbentuk organ perasa pada lidah, terbentuk
sidik jari, paru-paru mulai mengambil oksigen meski janin masih menerima
oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru janin
mulai menghasilkan surfaktan yaitu zat yang mengatur kantung udara tetap
mengembang..
Kulitnya masih tipis dan rapuh
tetapi tubuhnya berisi dan memenuhi lebih banyak ruang dalam rahim. Ia juga
mulai menyimpan lapisan 'lemak coklat' di dada, leher, dan selangkangan yang
membantu bayi mempertahankan panas tubuh. Rambut mulai tumbuh pada kepala janin dan mulai
terlihat apakah janin berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Indra
penglihatan mulai berkembang sempurna, retina mata sudah mulai terbentuk
sempurna meskipun janin belum bisa melihat. Tulang di bagian telinga bati sudah
mulai mengeras dan bisa mendengarkan secara tajam. Saat ini janin sudah bisa
mengontrol indranya, penglihatan, perasa, memegang, dan mendengar. Semuanya
siap merespons stimulus.
Minggu ke-25 :
Berat janin
sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm. Janin mulai berlatih
bernafas dengan menghirup dan menhembuskan cairan amnion. Ia menghirup dan
mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia
akan cegukan. Tulang belakang Janin sudah mulai terbentuk, tulang belakang
janin kini terdiri dari 33 lingkar, ada 159 sendi dan terdiir dari 1000 ligamen.
Saluran darah di paru-paru janin sudah semakin berkembang. Garis disekitar
mulut janin sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Saraf
di sekitar daerah mulut dan bibir sudah menunjukkan sensitivitas lebih. Indera
penciuman janin sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung janin
(nostrils) sudah mulai berfungsi. Janin bisa mendengar suara dari luar rahim
dan dapat mengenali suara ibu dan ayahnya. Tulang telinga bagian dalam telah
mengeras sehingga pendengarannya menjadi lebih baik.
Minggu ke-26 :
Berat badan janin sudah mencapai
750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
Janin sudah bisa membuka matanya. Pembuluh darah kapiler dibawah
jaringan kulit janin mulai dialiri darah. Permukaan kulit yang tadinya keriput
perlahan-lahan menjadi semakin halus dan licin. Mata telah terbentuk sempurna.
Begitu pula telinga yang telah mampu mendengarkan. Kepala janin menjadi lebih
kecil ketimbang tubuhnya (kepala telah proporsional dengan ukuran tubuh).
Denyut jantung sudah jelas-jelas
terdengar, normalnya 120-160 denyut per menit. Pertumbuhan otak berlanjut
dengan aktivitas gelombang otak untuk sistem penglihatan, dan pendengaran bayi
mulai berkembang. Janin sudah mempunyai lemak dibawah kulit, yang akan membantu
mengontrol suhu tubuhnya pada saat lahir. Organ paru-paru janin juga sudah
berkembang. Meksi alveoli dan pembuluh darah sudah ada di paru-parunya, tapi
tidak terdapat oksigen di dalam rahim. Janin berlatih bernafas dengan menghirup
air ketuban. Tangan lebih aktif dan koordinasi otot sedemikian rupa sehingga janin
bisa menaruh jempol ke dalam mulut. Mengisap jempol akan menenangkan janin dan
juga akan memperkuat pipi dan otot rahang. Gerakan mengepal dan menepukkan
kedua tangan sering dilakukan janin. Begitu pula menyentuh muka dan hal lain
didekatnya untuk merasakan sensasi sentuhan dan hasil scan otak menunjukan respon terhadap sentuhan melalui dinding
perut.
No comments:
Post a Comment